INFO TERBARU

Sabtu, 13 September 2014

Mengenal Pemilik Resto Bebek Betutu Mas Robby, Nourrobby Aulada - Gagal Jadi Tentara, Sukses Jadi Pengusaha Muda

Mengenal Pemilik Resto Bebek Betutu Mas Robby, Nourrobby Aulada - Gagal Jadi Tentara, Sukses Jadi Pengusaha Muda

Nourrobby Aulada merupakan salah satu wirausahawan muda asal Semarang. Meski berulang kali gagal ketika menjalankan usaha, ketekunan dan keuletannya membuat dia kini menikmati hasilnya. Seperti apa kisahnya? Robby, begitu sapaan akrab Nourrobby Aulada, merupakan pemilik Resto Bebek Betutu Mas Roby yang beralamat di Ruko PSIS AB No 1-2, Jalan Fatmawati Raya Semarang.

Pemuda kelahiran 23 Agustus 1995 ini tak pernah berpikir menjadi seorang pengusaha. Cita-citanya selepas lulus SMA adalah menjadi seorang tentara. Keinginan itu disambut baik oleh sang ibunda lantaran kakaknya juga berkarier di korps itu. Ketika sudah lulus sekolah dan mendaftarkan diri menjadi seorang bintara, keberuntungan belum berpihak kepada Robby. Tak ingin berlama-lama larut dalam kekecewaan, dia perlahan terjun di dunia wirausaha. Robby mengawali dengan menjadi pedagang kaki lima (PKL) yang menjajakan nasi bungkus atau dalam istilah warga Kota Semarang nasi kucing. Ternyata usahanya tersebut tak berlangsung lama karena merugi.

Tak patah semangat, Robby pun bangkit dan mencoba jenis usaha lainnya, yakni membuka kafe kecilkecilan dengan konsep tempat nongkrong nyaman untuk para pemuda. Ternyata, lagi-lagi usahanya itu tak berkembang dan hanya bertahan selama lima bulan. Kegagalan yang satu per satu menghampirinya itu tak lantas membuat Robby kapok. Itu karena sejak masih duduk di bangku SMA, dia sudah sering terjun di dunia usaha meski sifatnya masih kecil-kecilan. Dari mulai berjualan stiker, kaus, hingga menjadi sales sepatu.

“Clothing-an juga pernah, habis itu ternak lele, ternak lele rugi total dan sempat dimarahi orang tua. Bukannya kapok, malah abis itu bisnis kuliner kafe,” ungkapnya. Singkat cerita, usaha resto Bebek Betutu yang dikelolanya itu bermula ketika sang ibunda seusai mengikuti sebuah kursus memasak. Dari kursus tersebut, sang ibunda memperoleh resep cara membuat masakan bebek betutu. Resep itu pun dicoba sang ibunda di rumah. Usai memasak bebek betutu dan disajikan untuk keluarga, Robby kemudian muncul ide untuk membuka usaha resto khusus masakan yang datang dari Pulau Bali itu.

Ide yang menurutnya cemerlang itu tak lantas memperoleh persetujuan dari sang ibunda. Ibu Robby tetap berkeinginan anaknya itu berkarier menjadi seorang tentara. Apalagi dari beberapa usaha yang sempat dikelolanya terbilang gagal total. “Tapi, alhamdulillah lama-lama ibu luluh juga dan mengizinkan saya untuk membuka usaha lagi. Bagi saya, untuk terjun di dunia usaha, ketika ada ide haruslah langsung take action. Karena sembari berjalan, semuanya akan ketemu sendiri kok. Yang jelas, percaya saja kalau sudah ada tekad pasti bisa,” ucapnya.

Untuk membuka usaha, Robby mendapatkan modal awal dari sang ibunda dan pinjaman dari sejumlah pihak. Untuk memperoleh bahan utama yakni bebek, dia bekerja sama dengan beberapa pemasok bebek. “Saya bekerja sama dengan supplier. Karena kita belinya partai besar, jadi memilih supplier yang sesuai dengan kebutuhan kita,” paparnya. Untuk membuat masakan bebek betutu memerlukan proses yang cukup lama. Bebek betutu merupakan salah satu makanan yang kaya akan rempah. “Karena kaya rempah dan rendah kolesterol, jadi proses pembuatan atau memasaknya bisa satu hari sendiri. Jadi, untuk menyajikan masakan hari ini, proses masaknya harus dimulai dari kemarin,” ucap Robby.

Dengan konsep usaha seperti resto, Robby mengombinasikan tempat yang dibukanya itu juga cocok menjadi tempat nongkrong agar pelanggan betah berlamalama. “Pas hari pertama buka masih sepi karena cita rasa makanan khas Bali yang cenderung asin dan pedas kurang cocok dengan lidah orang Semarang. Agar cocok dengan lidah Semarang, resep kemudian saya kombinasikan dengan cita rasa khas Semarangan. Bebek Betutu ini juga rendah kolesterol karena air lemak dari bebek sudah kita steamdan air lemaknya dibuang.

Jadi, selain enak juga tetap sehat,” kata mahasiswa semester IV Jurusan Elektro Politeknik Negeri Semarang (Polines) ini. Dengan menu spesial ayam dan bebek bumbu betutu, Robby mengungkapkan keunggulan produknya dibandingkan dengan yang lain. “Masakan kami tidak ada yang memakai obat masak (penyedap buatan) karena itu sudah menjadi visi kami. Karena ayam dan bebek identik dengan kolesterol, setidaknya kita mengolah menjadi low kolesterol, empuk bebeknya pun tulangnya kadang bisa dikunyah, Paduan 17 macam rempah-rempah jadi sehat,” ungkapnya.

Resto yang dikelolanya itu kini ramai dikunjungi pencinta kuliner. Selain khas dengan bebek betutu, Resto Bebek Betutu Mas Robby tersebut juga memiliki menu lainnya seperti ayam betutu dan pepes betutu. “Untuk kisaran harga mulai dari Rp12.000–Rp19.000. Selain itu, kita juga ada paket murah betutu mulai dari Rp15.000–Rp20.000, sudah termasuk nasi dan minum,” katanya. Dalam satu hari, Robby bisa menghabiskan 20–30 potong bebek maupun ayam untuk masakannya itu.

“Omzet paling tinggi waktu kemarin ikut BCA pesta kuliner yang mencapai puluhan juta. Agar kualitas masakan tetap terjaga, saya selalu mempercayakan kepada ibu. Yang jadi kuncinya itu ibu saya, walaupun sudah ada orang produksi, tetapi tetap beliau yang memberi resep dan juga sebagaiquality control,” ungkap Robby. Bagi Robby, kegagalan demi kegagalan yang pernah dialaminya bukanlah sebuah kegagalan sesungguhnya, melainkan sebuah pemicu untuk lebih kreatif lagi.

SUSILO HIMAWAN
Kota Semarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar