Sejak populernya konsumsi daging itik, peluang usaha peternakan itik pedaging menjadi semakin terbuka.Awalnya, kebutuhan itik pedaging memang sebagian besar dipenuhi dari itik petelur apkir. Saat itu, harga itik apkirpun semakin meningkat. Namun, karena umur itik apkir rata2 1,5-2tahun, daging yang dihasilkanpun memiliki kualitas kurang baik, terutama teksturnya yang cenderung alot.
Seiring dengan tuntutan konsumen menghendaki daging bebek goreng dengan tekstur yang empuk, usaha peternakan itik yang dibesarkan khusus untuk dipanen dagingnya mulai marak. Pemilik warung makan atau restoran yang khusus menyediakn menu berbahan itik umumnya lebih memilih itik jantan muda. Selain karena tekstur dagingnya lebih empuk, memasaknya juga lebih cepat. Dalam waktu satu jam, daging itik muda yang dimasak sudah empuk. sementara itu, untuk mengolah itik apkir memerlukan waktu selama 4 jam.
Maraknya usaha pembesaran itik pedaging berpengaruh terhadap permintaan DOD jantan. DOD jantan yang semula tidak berharga mulai banyak dicari dan harganya menjadi mahal. Permintaan DOD jantan bahkan sebanding dengan DOD betina. Untuk usaha itik pedaging, DOD jantan lebih menguntungkan karena dengan konsumsi pakan rata - rata 160gram/hari akan mencapai bobot 1,3 - 1,5kg setelah dipelihara selama 2 bulan. Sementara dengan konsumsi pakan rata-rata220gram/hari seekor DOD betina hanya akan mencapai bobot 0,6 - 1kg setelah dipelihara selama 2 bulan.
Karena adanya rekayasa genetika (Kawin silang) dan perbaikan mutu pakan, pembesaran itik pedaging jantan memerlukan waktu 40 - 60 hari. itik yang dipanen umur 40 hari umumnya masih tergolong terlalu muda. sedangkan itik yang dipanen 60 hari terlalu lama pemeliharaanya. Karena itu, dalam buku ini proses pemeliharaan diambil tengah-tengahnya, yaitu 50 hari sejak DOD. Dengan pertimbangan, itik umur tersebut sudah tidak terlalu muda dan dalam segi waktu tidak terlalu menghabiskan pakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar